Dinsdag 30 April 2013

ARSITEKTUR ROMAWI

Romawi adalah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Italia dengan ibukota RomaRoma, ibukota dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Romawi pertama, Augustus (dinobatkan 27 SM), mengatakan “Aku mendirikan Roma, kota dari batu; dan meninggalkannya, kota dari marmer” . Roma mempunyai bermacam-macam jenis bangunan dengan kekhasan dan keindahannya. Roma, adalah kota berpenduduk mungkin sampai dengan 1 juta jiwa. Hal ini menyebabkan sarana dan prasarana yang lebih baik mutlak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota. Kebutuhan seperti makanan dan minuman, permukiman, pasar dan hiburan merupakan beberapa hal yang harus dipikirkan oleh para arsitek dan perencana kota. Karena di tiap daerah kekuasaannya (Eropa, Asia Kecil, Afrika Utara) ditempatkan gubernur dan pasukan yang akan tinggal dalam waktu yang tidak sebentar, kota-kota yang dibangun Romawi di daerah kekuasaannya tersebut juga dibangun dengan perencanaan yang baik mengikuti perencanaan di Roma. Ciri khas kota Romawi, seperti forum, pemandian umum, teater dan kuil, selalu ada di kota-kota tersebut.
Mengenali Bangunan Kekaisaran Romawi
Yang menonjol adalah penggunaan bentuk lengkung/busur dan gaya/order klasik
Jenis bangunan yang dibangun: kuil, basilica, gerbang kemenangan, teater, pemandian umum, jembatan, aqueduct dan vila.

PENGARUH YUNANI
Pengaruh Yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat. Banyak bangunan megah Romawi dibangun oleh pekerja Yunani.imageArsitektur Romawi mengadaptasi arsitektur Yunani dengan skala yang lebih besar

Arsitektur Yunani yang hanya mempunyai komponen vertikal dan horisontal mempunyai keterbatasan, antara lain jarak antar kolom yang tidak bisa terlalu besar, juga bangunan tidak bisa lebih tinggi dari dua lantai.
Bangsa Romawi menggunakan busur lengkung yang diletakkan pada kolom. Sistem struktur ini memberikan kemampuan menopang beban yang jauh lebih baik.

Bangunan yang kecil atau bangunan satu lantai dibangun dengan gaya Yunani. Bangunan yang lebih besar menggunakan busur lengkung. Pada bangunan ini gaya arsitektur Yunani digunakan lebih sebagai dekorasi.
image

GAYA ARSITEKTURAL ROMAWI

Kombinasi kolom dan busur lengkung
Romawi mempunyai lima buah gaya arsitektur (order)
Tiga di antaranya merupakan ‘pinjaman’ langsung dari gaya Yunani: Doric, Ionic dan Corinthian. Corinthian merupakan gaya yang paling populer di Romawi.

Dua gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah Tuscan (bentuk yang lebih sederhana dari gaya Doric), dan Composite (gaya Corinthian yang lebih kaya ornamen)

Pada bangunan lebih dari satu lantai, gaya arsitektural diletakkan berurutan dari atas ke bawah. Paling bawah gaya Doric, di atasnya Ionic, dan paling atas Corinthian.

Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi pintu dibuat bentuk kolom.
Bahan bangunan yang digunakan: batu bata, keramik, semen, beton dan besi.
Bangsa Romawi telah mengembangkan beton yang memungkinkan mereka membuat bentukan atap lengkung (vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah ini – sebagian bergaris tengah di atas 50 m – tidak tertandingi sampai ditemukannya konstruksi baja pada abad ke-19.imageStruktur dasar dari busur dan atap lengkung. Konstruksi dari busur

(A) memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk menahan voussoirs (batu atau bata bentuk lengkung) sampai batu kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di tempatnya. Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost

(B)   busur-busur dapat dihubungkan

(C) untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan dengan atap lengkung. Beberapa lorong beratap lengkung


(D) digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk atap lengkung ini juga dapat divariasikan dengan menyilangkannya

(E)   sehingga membentuk lorong yang menyilang.

Bahan bangunan yang dipakai di Romawi adalah bata, keramik, semen, beton dan besi. Beton, yang dikembangkan bangsa Romawi, adalah bahan yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus ekonomis.Beton memungkinkan Romawi membangun bangunan bentuk kubah. 

KUILKuil Romawi banyak mengambil bentuk dan mirip dengan kuil Yunani. Banyak kuil Romawi yang masih terpelihara sampai sekarang karena setelah jaman Romawi kuil-kuil diubah pemakaiannya menjadi gereja. Kuil dibuat di atas dasar yang tinggi dimana terdapat tangga yang mengarah ke bangunan. Barisan kolom mengelilingi sekitar bangunan, baik dengan denah berbentuk segi empat, ataupun denah berbentuk lingkaran. Kebanyakan menggunakan gaya Corinthian atau Ionic yang kaya dengan dekorasi.
image
image
  
PEMANDIAN UMUM

 Pada masanya, di kota Roma saja terdapat lebih dari 800 pemandian umum. Pemandian umum besar merupakan pusat kehidupan sosial di Romawi. Beberapa gedung pemandian mempunyai teater, tempat olahraga dan restoran. Terdiri dari ruang panas dan dingin. Biasanya kolam renang terbuka merupakan tujuan terakhir. Pemanasan dilakukan dengan menyalurkan udara yang dipanaskan di ruang bawah tanah melalui bata di dinding dan lantai. Keseluruhan bangunan kaya dengan dekorasi. Perunggu banyak digunakan di pintu dan jendela. Kolom dibuat dari marmer. Pelayanan dilakukan melalui jalur jalan di bawah tanah, sehingga tidak mengganggu orang di dalam bangunan. 
TEATERBagian terpenting dari teater adalah auditorium, orchestra dan panggung. Di belakang panggung terdapat bangunan, biasanya setinggi dua sampai tiga lantai, digunakan sebagai ruang ganti Pemain
.imageimage 
AMPHITEATER

 Umumnya digunakan sebagai tempat pertunjukan pertarungan gladiator. Arena (bagian tengah sebagai tempat pertunjukan) berbentuk lingkaran atau elips. Di sekelilingnya adalah tempat penonton. Di bawah arena merupakan tempat gladiator dan kandang binatang. Tempat duduk paling baik disediakan untuk pegawai pemerintah. Di atasnya untuk orang kaya dan terpandang, sisanya bagi penonton yang lain. Tempat duduk sudah diberi nomor.imageAmphiteater di Pompeii



image Colosseum

Colosseum di Roma (70-82), terkenal karena sistem lengkung bertingkatnya yang terbuat dari beton. Disebut Colosseum karena dulunya berdiri patung Nero yang sangat besar di dekatnya, namun nama sebenarnya adapat Amphiteater Flavian. 

GERBANG KEMENANGAN (TRIUMPHAL ARCH)

  image
Gerbang Constantine

Gerbang Constantine, Roma, (312-5) dibangun untuk menghormati kemenangan Constantine Agung atas Maxentius, yang menjadikan Constantine sebagai penguasa absolut Kekaisaran Romawi. Gerbang ini terdiri dari tiga pintu dengan busur dan empat kolom dan kaya dengan ornamen. Gerbang kemenangan dibuat untuk memperingati kemenangan militer atau kejadian penting. Biasanya ditempatkan di jalan utama menuju kota. Gaya arsitektur yang sering dipakai adalah Corinthian dan Composite.Bagian di atas entablature disebut dengan attic/loteng. Di atas attic terdapat kelompok patung yang besar, biasanya berbentuk kereta perang dengan empat atau enam kuda. 

AQUEDUCT dan JEMBATAN

Aqueduct adalah saluran air, terbuat dari satu, dua atau tiga tingkat busur lengkung, yang dibuat sebagai suplai air bagi kota-kota di Romawi. Beberapa mempunyai panjang beberapa kilometer. Diperkirakan pada waktu itu diperlukan sampai 1500 juta liter air per hari bagi kota Roma yang disalurkan melalui 11 aqueduct. Dari aqueduct air dialirkan ke pipa-pipa yang mendistribusikan air ke seluruh kota.imageimage

Aqueduct Romawi di Spanyol

Dikenal dengan nama El Puente, aqueduct ini terbentang dari Sungai Frío ke kota Segovia dengan panjang sekitar 16 km, dan mencapai tinggi 28,5 m.imageimageARSITEKTUR DOMESTIK

Tiga bentuk kediaman di Romawi adalah domus, villa dan insula. Domus adalah tipikal rumah umum keluarga di Romawi. Biasanya berbentuk simetris, dan tdari koridor pintu masuk (fauces), ruang utama (atrium) tanpa atap, ruang tidur (cubiculruang kantor (tablinum), ruang makan (triclinium), dapur (culina) dan taman kecil (hortus). Villa merupakan rumah yang lebih besar dan mewah, biasanya dimiliki oleh orang kaya Romawi. Di dalam areanya terdapat lapangan, taman, kolam, tempat pemujaan. Insula adalah bangunan lebih dari satu lantai yang terdiri dari kamar-kamar yang dapat disewa. Mirip dengan apartemen di saat sekarang.

Sondag 21 April 2013

Kuil Itsukushima

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Situs Warisan Dunia UNESCO
Kuil Shinto Itsukushima
Nama sebagaimana tercantum dalam Daftar Warisan Dunia
Torii di Kuil Itsukushima
Negara  Jepang
Tipe Budaya
Kriteria i, ii, iv, vi
Nomor identifikasi 776
Kawasan UNESCO Asia-Pasifik
Tahun pengukuhan 1996 (sesi ke-20)
Itsukushima Jinja
Itsukushima (pano).jpg
Kompleks kuil
Lokasi Itsukushima, Prefektur Hiroshima
Koordinat 34,295833°LU 132,319722°BT
Arsitektur
kuil utama
Ryōnagare-zukuri
Tanggal festival 17 Juni
Kuil Itsukushima (厳島神社 Itsukushima jinja?) adalah kuil Shinto di Pulau Itsukushima (Pulau Miyajima), Hatsukaichi, Prefektur Hiroshima, Jepang. Didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu, kuil Itsukushima merupakan salah satu situs peninggalan budaya Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar sejak tahun 1996.
Beberapa bangunan yang berada di kompleks kuil Itsukushima dan benda-benda pusaka yang dimiliki kuil Itsukushima termasuk di antaranya sutra Heike Nōkyō didaftar sebagai Pusaka Nasional Jepang. Sutra Heike Nōkyō milik kuil Itsukushima merupakan hadiah dariklan Taira pada tahun 1164.
Pada zaman dulu, Pulau Itsukushima adalah pulau suci yang tidak boleh dimasuki sembarang orang. Oleh karena itu, bangunan kuil didirikan di Teluk Itsukushima dengan menyerupai sebuah bangunan dermaga.
Bangunan torii berwarna oranye menyala yang terlihat bagaikan mengambang di tengah laut merupakan ciri khas kuil Itsukushima. Kuil ini termasuk salah satu tujuan pariwisata yang paling populer di Jepang. Torii terlihat mengambang di tengah laut ketika air pasang, tapi bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air surut.
Pada saat air laut sedang surut, pantai di sekitar bangunan torii merupakan tempat populer untuk memunguti kerang yang bisa dimakan. Pada malam hari, bangunan kuil dan torii bermandikan cahaya dari lampu-lampu sorot yang dipasang di sekitar pantai.
Pemandangan bangunan torii dengan latar belakang Gunung Misen merupakan salah satu dari Tiga Pemandangan Terindah di Jepang bersama-sama dengan jalur pasir pantai di Amanohashidate dan pemandangan Teluk Matsushima.
Di dalam kompleks kuil juga terdapat panggung pentas noh.